Kawah Ijen
Destinasi selanjutnya setelah Tanjung Papuma di Jember adalah Kawah
Ijen. Kalau lihat dari peta, seharusnya dari Taman Nasional Baluran
lebih dekat langsung ke selatan lalu berbelok ke barat lewat Banyuwangi
kemudian langsung ke Kawah Ijen.
Informasi buat kalian yang berencana berwisata ke Kawah Ijen: Rute lewat Banyuwangi hanya untuk mobil 4 WD dan sejenisnya karena kondisi jalan yang ekstrim. Jalan awalnya sekitar 20 km memang bagus, sudah beraspal, tetapi 40 km selanjutnya jalanan akan curam, berkelok, kondisi jalan berbatu, dan kanan-kiri jalan hutan belantara. Kesimpulannya rute lewat Banywangi harus menggunakan travel atau mobil tertentu.
Jadi, buat yang berwisata keluarga dan mobil tidak memadai, harus memutar lewat Kalibaru-Jember-Bondowoso-Kawah Ijen. Oke!
Kami memulai perjalanan dari Bondowoso pukul 09.00. Ini jalan menuju Kawah Ijen. Rerimbunan pohon, sawah, kebun tembakau, dan perbukitan menjadi pemandangan yang mengesankan.
Mendekati lokasi jalan mulai menanjak, kanan-kiri hutan belantara, jurang, atau perbukitan. Sebagian besar kondisi jalan sudah baik, beraspal, tetapi ada 3 Km jalanan yang rusak parah. Siap-siap badan kalian akan terlonjak-lonjak, ke kanan-kiri-depan-belakang, perhatikan kepala jangan dekat jendela atau akan terpentok, debu akan berhamburan. Pokoknya ancur deh jalannya.
Tapi setelah itu jalan kembali membaik. Ada tiga pos menuju Kawah Ijen, setiap pos kalian akan mengisi buku tamu dan membayar se-ikhlasnya. Ini pemandangan dari pos pertama. Hamparan pegunungan, hutan, perkebunan, dan langit biru, benar-benar menyegarkan mata.
Ini pemandangan perbukitan dari pos pertama. Subhanallah :)
Semakin ke atas,pemandangan tidak kalah indah, padang rumput khas padang savana dan pegunungan membuat kami terkagum-kagum.
Kawah Ijen yang mengeluarkan asap belerang sudah menghiasi pemandangan kami dan membuat kami ingin segera ke sana.
Jalan yang kecil membuat kami harus berhati-hati bila berpapasan dengan mobil lain.
Pukul 10.30 kami tiba di tempat memulai pendakian menuju Kawah Ijen. Itu mobil para travel yang digunakan untuk jalan yang terjal. Penanjakan ke atas untuk amatir bisa memakan waktu 2,5 jam sedangkan untuk yang sudah terbiasa 1,5 jam. Memang wisata Kawah Ijen bukan untuk wisata santai, seperti ke dufan atau taman safari. Harus benar-benar berjiwa petualang.
Berita buruk untuk kami yang baru datang pukul 10.30. Kami kesiangan, untuk pendaki profesional saja sudah tidak sanggup mendaki saat itu, karena cuaca yang akan sangat panas menuju ke atas.
Pelajaran kedua, disarankan datang sepagi mungkin, kebanyakan wisatawan sudah berkumpul pukul 4.00 pagi di lapangan parkir, bahkan yang mau melihat blue flame, api biru yang keluar dari kawah, sudah berada di bibir kawah pukul 1 pagi! Insya Allah suatu saat nanti :)
Dengan berat hati kami meninggalkan Kawah Ijen.
Pemandangan pegunungan yang menakjubkan ketika perjalanan pulang, keren yaah ;)
Semoga suatu saat nanti bisa melihat keindahan Kawah Ijen, berikut foto yang saya ambil dari internet:
Dan ini foto di bawah adalah foto yang paling saya impi-impikan!
Informasi buat kalian yang berencana berwisata ke Kawah Ijen: Rute lewat Banyuwangi hanya untuk mobil 4 WD dan sejenisnya karena kondisi jalan yang ekstrim. Jalan awalnya sekitar 20 km memang bagus, sudah beraspal, tetapi 40 km selanjutnya jalanan akan curam, berkelok, kondisi jalan berbatu, dan kanan-kiri jalan hutan belantara. Kesimpulannya rute lewat Banywangi harus menggunakan travel atau mobil tertentu.
Jadi, buat yang berwisata keluarga dan mobil tidak memadai, harus memutar lewat Kalibaru-Jember-Bondowoso-Kawah Ijen. Oke!
Kami memulai perjalanan dari Bondowoso pukul 09.00. Ini jalan menuju Kawah Ijen. Rerimbunan pohon, sawah, kebun tembakau, dan perbukitan menjadi pemandangan yang mengesankan.
Mendekati lokasi jalan mulai menanjak, kanan-kiri hutan belantara, jurang, atau perbukitan. Sebagian besar kondisi jalan sudah baik, beraspal, tetapi ada 3 Km jalanan yang rusak parah. Siap-siap badan kalian akan terlonjak-lonjak, ke kanan-kiri-depan-belakang, perhatikan kepala jangan dekat jendela atau akan terpentok, debu akan berhamburan. Pokoknya ancur deh jalannya.
Tapi setelah itu jalan kembali membaik. Ada tiga pos menuju Kawah Ijen, setiap pos kalian akan mengisi buku tamu dan membayar se-ikhlasnya. Ini pemandangan dari pos pertama. Hamparan pegunungan, hutan, perkebunan, dan langit biru, benar-benar menyegarkan mata.
Semakin ke atas,pemandangan tidak kalah indah, padang rumput khas padang savana dan pegunungan membuat kami terkagum-kagum.
Kawah Ijen yang mengeluarkan asap belerang sudah menghiasi pemandangan kami dan membuat kami ingin segera ke sana.
Jalan yang kecil membuat kami harus berhati-hati bila berpapasan dengan mobil lain.
Pukul 10.30 kami tiba di tempat memulai pendakian menuju Kawah Ijen. Itu mobil para travel yang digunakan untuk jalan yang terjal. Penanjakan ke atas untuk amatir bisa memakan waktu 2,5 jam sedangkan untuk yang sudah terbiasa 1,5 jam. Memang wisata Kawah Ijen bukan untuk wisata santai, seperti ke dufan atau taman safari. Harus benar-benar berjiwa petualang.
Berita buruk untuk kami yang baru datang pukul 10.30. Kami kesiangan, untuk pendaki profesional saja sudah tidak sanggup mendaki saat itu, karena cuaca yang akan sangat panas menuju ke atas.
Pelajaran kedua, disarankan datang sepagi mungkin, kebanyakan wisatawan sudah berkumpul pukul 4.00 pagi di lapangan parkir, bahkan yang mau melihat blue flame, api biru yang keluar dari kawah, sudah berada di bibir kawah pukul 1 pagi! Insya Allah suatu saat nanti :)
Dengan berat hati kami meninggalkan Kawah Ijen.
Pemandangan pegunungan yang menakjubkan ketika perjalanan pulang, keren yaah ;)
Semoga suatu saat nanti bisa melihat keindahan Kawah Ijen, berikut foto yang saya ambil dari internet:
Dan ini foto di bawah adalah foto yang paling saya impi-impikan!
Kawah ijen-Blue flame-Sabuk galaksi-dan milyaran bintang!
Posting Komentar